FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Tingkat pendapatan seseorang/masyarakat
- Jumlah pendudu
- Selera penduduk
- Fluktuasi ekonomi
- Harga barang yang di tuju
- Harga barang subsitusi
- Faktor lain (harapan, hubungan sosial, dan politik)
Besar kecilnya permintaan di
tentukan oleh tinggi rendahnya harga, tentu saja hal ini akan berlaku bila
faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan tidak ada perubahan (tetap) atau
disebut ada dalam keadaan ceteris paribus.
Dalam keadaan seperti itu, berlaku
perbandingan terbalik antar harga terhadap permintaan dan perbandingan lurus
antara harga dengan penawaran seperti apa yang dikatakan Alfred Marshall. Yang
menyebutkan bahwa perbandingan terbalik antara harga terhadap permintaan disebut
sebagai hukum permintaan.
Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penawaran terhadap barang dan jasa, antara lain :
- Harga barang yang dituju
- Biaya produksi dan ongkos
- Tujuan produksi
- Teknologi yang digunakan
- Harga barang subsitusi
- Lain hal (faktor sosial/politik)
Apabila terdapat perubahan harga
barang yang dituju, sedangkan factor-faktor yang mempengaruhi penawaran seperti
: biaya produksi dan ongkos, tujuan produksi , teknologi yang digunakan, harga
barang subsitusi dan lain-lain hal tidak berubah. Maka penawaran akan
ditentukan oleh harga, jadi besar kecilnya jumlah barang/jasa yang ditawarkan
tergantung pada tinggi rendahnya harga. Menurut Alfred Marshall perbandingan
lurus antara harga terhadap penawaran disebut sebagai hukum penawaran.
PERGESERAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Di dalam ini, terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
permintaan dan penawaran, antara lain :
1.
Perubahan tingkat pendapatan
penduduk
Perubahan pendapatan penduduk
(masyarakat) dapat mengubah pola dan jumlah permintaan yang sekaligus mendorong
perubahan pada penawaran oleh para produsen penjual. Bila pendapat penduduk
bertambah dan harga baranng masih tetap, ada kemungkinan permintaan terhadap
barang/jasa meningkat. Kemudian, pertambahan permintaan itu juga akan
mengakibatkan berubahnya penawaran, jika barang/jasa yang ditawarkan
persediannya menjadi kurang, maka harga barang/jasa akan naik. Pada saat harga
akan naik, permintaan kembali menurun dan begitu seterusnya.
2.
Perubahan jumlah penduduk
Pertambahan penduduk merupakan
factor yang sangat dominan terhadap perubahan permintaan dan penawaran.
Bertambahnya penduduk akan menimbulkan bertambahnya kebutuhan berbagai macam
barang/jasa, sehingga permintaan akan bertamba. Naiknya permintaan berpengaruh
langsung terhadap penawaran barang/jasa. Banyaknya permintaan itu akan
menaikkan harga barang/jasa yang ditawarkan, sehingga pada suatu saat
permintaan akan menurun kembali, ketika permintaan turun produsen/penjual yang
masih memiliki banyak barang/jasa akan menaikkan penjualan dengan menurunkan
harga.
3.
Selera penduduk
Selera masyarakat sering kali
berubah-ubah pada saat tertentu, mereka suka akan mode A dan pada waktu lain
menyukai mode B. Begitu juga terhadap makanan, pada musim panas menyukai
makanan X dan pada musim lainnya cenderung mengkonsumsi barang Y. Pergeseran
permintaan dari satu barang ke barang lain akan berpengaruh juga terhadap
pergeseran penawaran keadaan ini akan mengakibatkan naik dan turunnya
permintaan, serta naik turunnya harga barng/jasa yang ditawarkan.
4.
Faktor lain (harapan, hubungan
sosial, dan politik)
Harapan massa, pengaruh hubungan
sosial dan keadaan politik, pada saat stabil mengarah pada kemakmuran sehingga
masyarakat mampu meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya mendorong pada
peningkatan permintaan barang/jasa.
5.
Harga subsitusi
Adanya barang pengganti (subsitusi)
dari suatu barang/jasa dapat mengubah jumlah permintaan, kemudian berpengaruh
pada harga dan penawaran. Munculnya barang pengganti yang lebih murah,
kemungkinan besar akan mendorong sebagian besar konsumen untuk memilih barang
subsitusi tersebut.
Terjadinya pergeseran (kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena perubahan-perubahan dari berbagai factor diatas juga mungkin terjadi karena adanya berbagai hal sbb :
Terjadinya pergeseran (kurva) permintaan dan penawaran, disamping karena perubahan-perubahan dari berbagai factor diatas juga mungkin terjadi karena adanya berbagai hal sbb :
-
Perubahan teknologi produksi
Tingkat kemajuan teknologi
perusahaan menentukan kemampuan cara-cara baru untuk memproduksi dan
kemungkinan melakukan efesiensi biaya produksi. Dan teknologi baru produksi
barang dapat di tingkatka, sehingga menyebabkan penawaran barang menjadi
bertambah.
-
Munculnya produsen/penjual baru
Setiap saat akan muncul perusahaan
(produsen/penjual baru) akan bertambah.
-
Perubahan harga sumber-sumber
produksi
Fluktusi harga sumber-sumber
produksi kemungkinan akan mangakibatkan naik dan turunnya biaya produksi. Hal
ini akan mempengaruhi tingkat harga barang yang di tawarkan.
Berdasarkan kurva diatas. Dapat kita simpulkan bahwa pergaseran kurva permintaan dan penawaran di suatu pasar terjadi karena berbagai factor di luar harga.
Berdasarkan kurva diatas. Dapat kita simpulkan bahwa pergaseran kurva permintaan dan penawaran di suatu pasar terjadi karena berbagai factor di luar harga.
Pergeseran Permintaan
Pergeseran permintaan adalah
perubahan jumlah barang/jasa yang dibeli lebih banyak/lebih sedikit yang terjadi
sebagai akibat pengaruh berbagai factor lain selain harga.
Kenaikan permintaan adalah maningkatnya jumlah barang/jasa yang dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan permintaan adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga.
Pergeseran Penawaran
Kenaikan permintaan adalah maningkatnya jumlah barang/jasa yang dibeli sebagai akibat turunnya harga, sedangkan penurunan permintaan adalah penurunan pembelian akibat kenaikan harga.
Pergeseran Penawaran
Pergeseran penawaran adalah
perubahan kuantitas barang/jasa yang ditawarkan / dijual, ber (+) / ber (-),
sebagai akibat pengaruh faktor-faktor lain selain harga.
Kenaikan penawaran adalah
bertambahnya jumlah barang/jasa yang dijual sebagai akibat penurunan harga.
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas
Permintaan dan Penawaran
Seberapa besar konsumen bereaksi terhadap perubahan harga
sangat penting bagi produsen. Tujuannya adalah agar dapat menentukan harga yang
menguntungkan produsen. Elastisitas permintaan adalah sebuah ukuran seberapa
besar derajat kepekaan permintaan terhadap perubahan harga.
-
Berikut ini adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi besarnya elastisitas permintaan :
1.
Ketersediaan barang substitusi
2.
Proporsi pendapatan yang dibelanjakan
untuk suatu barang
3.
Kategori barang (kebutuhan pokok
atau kebutuhan mewah)
4.
Keragaman penggunaan barang
-
Berikut ini adalah faktor – faktor
yang mempengaruhi besarnya elastisitas penawaran :
1.
Waktu yang dibutuhkan untuk
berproduksi
2.
Daya tahan barang
3.
Mobilitas faktor produksi
4.
Kemudahan produsen pendatang baru
untuk memasuki pasar
Biaya Produksi
Pengertian Biaya Produksi
Ilustrasi
Biaya Produksi
|
Berikut
ini beberapa definisi biaya produksi dari berbagai sumber:
- Biaya produksi yakni biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan (dimatchkan) dengan penghasilan (revenue) di periode mana produk itu di jual (Abdul Halim, 1988:5).
- Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual (Mulyadi, 1995:14).
- Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik (Amin Widjaya Tunggal, 1993:1)
Dari beberapa
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya
yang digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar
dibandingkan dengan jenis biaya lain.
Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya
produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga
pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode akuntansi masih
dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan
elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
1. Biaya bahan baku (direct material Cost)
Merupakan
bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam
produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan
biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam
menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan
dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat
terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya
didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan
biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada
suatu pekerjaan.
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
- Biaya bahan penolong
- Biaya tenaga kerja tidak langsung
- Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap
- Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
- Biaya listrik dan air pabrik
- Biaya asuransi pabrik
- Operasi lain-lain
Dalam
pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan bidaya non
produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti pemasaran dan
kegiatan administrasi umum.
Penentuan
biaya produksi dipengaruhi oleh pendekatan yang digunakan untuk
menentukan unsur-unsur biaya produksi.
Terdapat
dua pendekatan dalam penentuan biaya produksi, yakni (1) Full Costing dan (2)
Variable Costing. Metode Full Costing merupakan metode penentuan biaya produksi
yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang
terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, baik yang bersifat tetap maupun variabel. Metode Variable
Costing merupakan metode penentuan biaya produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam biaya
produksi, yang terdiri dari biaya bahan mentah, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik variabel.
Secara
umum, unsur-unsur biaya yang digunakan untuk menaksir biaya produksi mencakup:
Harga/biaya produksi dari barang-barang yang dihasilkan dapat dihitung apabila telah diketahui hal-hal sebagai berikut:
1.
Volume produksi masing-masing barang
(anggaran produksi)
2.
Biaya bahan mentah untuk
masing-masing (anggaran bahan mentah)
3.
Biaya tenaga kerja langsung untuk masing-masing
barang (anggaran tenaga kerja)
4.
Biaya overhead pabrik untuk
masing-masing departemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
5.
Satuan kegiatan masing-masing
deparetemen produksi dan departemen jasa (pembantu)
6.
Angka-angka standar pada
masing-masing departemen
Informasi tentang harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka waktu tertentu bermanfaat bagi manajemen untuk:
1.
Menentukaan harga jual produk
Informasi taksiran biaya produksi
per satuan yangakan dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam jangka waktu
tertentu dapat dipakai sebagai salah satu dasar untuk menentukan harga jual per
unit produk yang akan dibebankan kepada pembeli. Dalam penetapan harga jual
produk, biaya produksi per unit merupakan salah satu informasi yang
dipertimbangkan di samping informasi biaya lain serta informasi non biaya.
2.
Memantau realisasi biaya produksi
Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan di dalam pelaksanaan rencana produksi.
Informasi ini berguna untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total
biaya produksi yang sesuai dengan perhitungan sebelumnya.
3.
Menghitung laba rugi perusahaan
Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam periode
tertentu. Informasi ini berguna untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan
pemasaran dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau justru
mengakibatkan rugi bruto.
4. Menentukan harga pokok persediaan
produk jadi dan produk dalam proses yang disajikan dalam neraca
Pada waktu manajemen membuat
pertanggungjawaban keuangan periodik, manajemen harus menyajikan laporan
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Di dalam neraca, manejemen harus
menyajikan harga pokok persediaan produk persediaan produk jadi dan harga pokok
produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses.
0 comments: